Kamis, 24 November 2011

Ekologi Manusia; biodeversity


KONSERVASI EKOSISTEM LAUT
(PANTAI, ESTURIA, BAKAU/MANGROVE)
by:   Yeti Chotimah


KATA PENGANTAR

       Pada masa ini berbagai permasalahan yang dihadapi oleh manusia mengerucut pada hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungan. Masalah pencemaran, banjir, tanah longsor, kepunahan spesies, ledakan hama atau serangan hewan tertentu di sebuah daerah. Perlu adanya upaya pemecahan komprehensif yang  harus dilatarbelakangi oleh dasar ilmu pengetahuan yang harus berkolaborasi dengan ilmu pengetahuan lainnya. Ekologi, biologi konservasi dan keanekaragaman hayati.
            Kelangkaan dan kepunahan spesies merupukan permasalahan utama yang terjadi pada level populasi. Struktur dan perubahan komunitas serta keanekaragaman hayati. Interaksi populasi organisme dengan factor abiotik memberikan gambaran bagaimana alam bekerja dalam mengelola dan mengatur dirinya sendiri. Fenomena tersebut didiskripsikan dengan pendekatan kesetimbangan dan non kesetimbangan 
       Di penjuru dunia secara keseluruhan  dari aktivitas manusia dapat mengubah struktur trofik, aliran energy, siklus bahan kimia, dan gangguan alamiah proses-proses ekosistem yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan di darat mauapun lautan. Hampir 50% lahan di dunia sudah dirombak menjadi pemukiman manusia. Sehingga semakin berkurangnya habitat dari mahluk hidup selain manusia.
       Makalah ini menyajikan berbagai fenomena permasalahan kelautan yang sedang dihadapi. Serta melihat lebih dekat krisis keanekaragaman biologis dan ilmu biologi konservasi. Strategi konservasi yang sudah banyak dilakukan oleh para ahli dalam upaya memperlambat laju kepunahan.
       Penulisan makalah ini tentunya masih banyak permasalahan yang harus dibahas namun belum tersajikan didalamnya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Ucapan terima kasih terutama Bapak dan Ibu Dosen yang sudah memberikan wacana, inspirasi dan informasi. Semoga penulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua sebagai guru yang merupakan garda depan konservasi alam.
      


Penulis,



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar belakang ………………………………………………
a.    Pengertian konservasi ……………..…………………….
b.    Permasalahan kelautan ………………………………….
c.    Faktor abiotik…………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Ekosistem air laut
a. Pantai ……………………………………………………
b. Esturia……………………………………………………
c. Bakau atau  Mangrove  …………………………………
d. Terumbu Karang…………………………………………
     2.2  Konservasi Sumber daya ekosistem laut
     2.3 Etika Lingkungan …………………………………………
BAB III ADAPTASI APLIKASI DI INDONESIA
3.1  Hukum perundangan Konservasi di Indonesia …………..
3.2   Upaya pelestarian laut di Indonesia ………………………
3.3   Upaya perbaikan biota laut di Indonesia …………………
3.4   Peran masyarakat dalam Konservasi SDA Indonesia…….
BAB IV PENUTUP …………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN







BAB I.  PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
a.       Pengertian ekologi dan konservasi
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik organisme dengan lingkungan biotiki dan abiotik. Interaksi tersebut dapat terjadi pada level organisasi  baik tingkat populasi,  komunitas atau ekosistem.  Ekologi sendiri disebut juga sebagai biologi lingkungan karena ekologi juga menekankan bagaimana factor-faktor luar mempengarui organism dan bagaimana pula organism itu mengubah keadaan sekelilingnya. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel dari Jerman pada 1869. Ekologi berasal darikata oikos yang artinya rumah/ tempat tinggal. Sedangkan logos berarti ilmu atau telaah. Ilmu yang berkaitan dengan genetika, fisiologi,perilaku, evolusi, dan konservasi.
Gambar 1. Hubungan ekologi dengan ilmu lain
fisiologi

Ekologi
      perilaku
genetika
Evolusi


Ilmu  yang erat hubungannya dengan ekologi atau biologi lingkungan  yakni biologi konservasi dan keanekaragaman hayati. Biologi konservasi menurut Indrawan dkk (3) “merupakan ilmu lintas disiplin terpadu yang dikembangkan untuk menghadapi permasalahan kepunahan spesies dan ekosistem. Masih dengan konsep yang sama” Menurut Dombeck (55) “biologi konservasi  merupakan ilmu yang beorientasi pada tujuan yang mencari penyelesaian untuk menghadapi krisis keanekaragaman biologis,  dari penurunan yang sangat cepat.” Charles Elton (1927) menyatakab ekologi merupakan iilmu yang mempelajari sejarah alamiah, ilmu mahluk hidup.Definisi yang lebih spesifik lagi menurut Anderwata.(1961) bahwa ekologi merupakan kajian ilmiah mengenai distribusi dan kelimpahan mahluk hidup. Sehingga pengertian dari konservasi   ialah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mempertahankan keberadaan sebuah spesies tertentu di suatu wilayah tertenu pula.
       Terdapat tiga tujuan utama biologi konservasi; pertama menyelidiki dampak manusia terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup spesies, komunitas dan ekosistem; kedua, mengembangkan pendekatan praktis utntuk menghindari kepunahan spesies, menjaga vareasi genetic dalam spesies, serta melindungi dan memperbaiki komunitas biologi dan fungsi ekosistem terkait; ketiga, mempelajari dan mendokumentasikan aspek keanekaragaman hayati (Wilson.1992) dalam  Indrawan dkk.2007).                          

b.      Permasalahan kelautan
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuary dan terumbu karang. Dimana dalam perkembangannya untuk melihat keberagaman dan tatanannya dengan menggunakan dua cara yakni model kesetimbangan dan model ketidakseetimbangan.  model kesetimbangan komunitas  terfokus pada stabilitas yang dapat diprediksi organisasi komunitasnya dalam skala kecil.  Terdapat dua faktor penentu kesetimbangan yakni kompetisi dan predasi. Ada juga yang disebut model ketidakseimbanan komunitas yang dikemukakan oleh Gleason(1929) yang terfokus pada gangguan komunitas.
 Gangguan merupakan kejadian dengan pola khusus yang merusak struktur komunitas dan mengubah ketersediaan sumberdaya atau lingkungan fisik yang nantinya akan berpengaruh terhadap spesies itu sendiri dan juga kehidupan manusia. Faktor dari gangguan  bisa berupa perubahan iklim, angin, penyakit, atau perusakan oleh manusia dan lain sebagainya. Pengaruh ganguan dapat ditemukan di berbagai ekosistem. Contoh pada ekosistem laut  yang sampai dengan sekaranng masih dianggap sebagai tong sampah raksasa. Hal inilah yang menyebabkan tingginya pencemaran berbagai limbah, termasuk bahanberbahaya dan beracun di perairan.
Contoh perilaku manusia yang merusak ekosistem laut; dengan adanya Penangkapan ikan yang berlebihan merupakan masalah yang cukup serius di berbagai Negara apalagi dengan memakai pukat harimau, maka ikan dengan ukuran masih anakan juga ikut tertangkap. Di daerah sepanjang pesisir pulau Jawa missal di Muncar-Banyuwangi perburuan terumbu karang di pantai juga mengakibatkan jumlah plankton berkurang, sehingga sejak tahun 1991 diprediksi banyak ikan yang bermigrasi ke selat bali. Akibatnya tangkapan nelayan semakin merosot. Belum lagi dengan banyaknya pembuangan limbah industri dan rumahtangga juga semakin memperparah pencemaran di pantai. Perusahaan dan pabrik industri mengalirkan limbah dan materi-materi kimia lainnya ke dalam laut, hal ini turut berperan besar terhadap pencemaran laut.
Gangguan oleh alam, contohnya badai siklon yang terjadi pada tahun1972 berpengaruh terhadap luas  penutupan area terumbu karang yang tidak tertutupi oleh pulau sehingga terumbu karang mengalami penurunan jumlah area. Kasus lain yakni pembuangan zat kimia yang tergolong merkuri yang terjadi di teluk  minamata-Jepang, yang mengakibatkan munculnya benjolan pada tubuh manusia yang memanfaatkan sumber daya laut untuk dikonsumsi. Terutama kebiasan mengkonsumsi ikan dalam jumlah banyak. Dimana setelah dilakukan berbagai macam penelitian ikan di teluk minamata tercemar oleh merkuri, dengan  gejala kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran. Pada tingkatan akut, gejala ini biasanya memburuk disertai dengan kelumpuhan, kegilaan, jatuh koma dan akhirnya mati.
Global warming (pemanasan global) merupakan salah satu penyebab perubahan dari struktur kimia yang ada di lautan dan proses perubahan ekosistem laut lainnya, dan hal tersebut merupakan ancaman terhadap jutaan spesies biota laut yang tidak dapat bertahan dengan temperature yang tinggi dan menyebabkan naiknya permukaan laut
Gambar 3; Ilustrasi pendangkalan air laut
Pestisida dan obat-obatan yang digunakan dalam pertanian yang pada akhirnya bermuara pada air laut, menimbulkan masalah serius diantaranya mengakibatkan kurangnya oksigen dalam air yang dapat membunuh habitat biota laut dan ikan-ikan.
Tumpahan minyak pada musibah kapal tanker sangat mencemari lautan, disinyalir kejadian ini menimbulkan pencemaran laut yang dahsyat terhadap eksostem laut. Juga adanya polusi udara bertanggung jawab pada satu sepertiga kontaminasi racun dan bahan-bahan yang dapat masuk ke dalam wilayah perairan pantai dan laut. Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembangan otak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan sel-sel darah merah, anemia dan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi langsung dari air dan dari sedimen oleh organisme laut. Dewasa ini pelepasan Pb ke atmosfir meningkat tajam akibat pembakaran minyak dan gas bumi yang turut menyumbang pembuangan Pb ke atmosfir. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian tersebut maka banyak negara di dunia mengurangi tetraeil Pb pada minyak bumi dan gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di atmosfir.
Biota laut yang telah tercemar seperti ganggang yang telah beracun, cholera, tanaman laut dan telah memasuki wilayah laut dan dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekologi laut.Membangun terlalu dekat dengan garis pantai, dan menguruk pantai menjadi lahan untuk pembangunan sehingga terjadi pelumpuran, melempar jangkar dan berjalan-jalan di atas terumbu karang, serta menggunakan bom atau putas juga dapat merusak terumbu karang.

Gambar 2: kematiam masal                 gbr 3. Sampah pengunjung laut muncar
Gbr 4. Sampah di pantai
 





Gbr 5. Pembuangan sampah industri dan rumah tangga di pantai
Gbr 6 pencemaran dr tumpahan                         Gbr 7. Krisis mangrove
minyak di laut

Gbr 8 tumpahan minyak yg               gbr 9 ombak dengan busa terbanyak
bercampur dengan sampah



c.         Faktor abiotik
Organisme di alam senantias berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan sendiri terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan abiotik juga dapat dibedakan menjadi dua yakni daya abiotik dan factor abiotik. Daya  abiotik adalah lingkungan abiotik yang diperlukan oleh organism dan ketersediaannya akan berkurang jika dimanfaatkan oleh organism, misalnya air, udara, tanah. Factor abiotik adalah jenis parameter abiotik selain sumber daya, misalnya suhu, PH, kadar iar tanah, kelembapan udara, salinitas. Suhu dan kelembapan merupakan factor abiotik yang sangat penting dalam mempengaruhi interaksi organism dan lingkungannya.
Pengaruh factor abiotik bisa di pandang dari berbagai sudut sesuai kemampuan organism. Pertama respon adaptif, kemampuan organism dalam mengembangkan kemampuan untuk menetralkan pengaruh factor lingkungan atau yang disebut juga dengan homeostatis. Kemampuan lainnya yakni dalam bentuk menghindari stress lingkungan dengan berbagai macam cara. Missal migrasinya ikan-ikan pada musim kawin atau musim dingin. Adapaun factor abiotik menurut Leksono (2007) sebagai berikut;
1.    Pengaruh suhu dan adaptasi organisme sangat signifikan. Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Contoh klasik bisa diamati pada  hewan poikilotermi, adaptasi ikan terhadap suhu dingin dengan menyimpan glukosa dengan titik beku 00C.
2.    Air berpengaruh terhadap ekosistem . air sangat penting bagi organism namun kesediaannya semakin dramatis di berbagai habitat. Organisme air laut hidup terendam didalam lingkungan akuatik. Namun organisme tersebut mengalami permasalahan keseimbangan air. Jika tekanan osmotik intaseluler tidak sesuai dengan tekanan osmosis di sekitarnya.
3.    Tanah yang merupakan tempat hidup organism. Di dalam laut, setiap jenis subtract menyediakan unsure penting yang dibutuhkan untuk kepentingan organism tersebut.
4.    Garis lintang menunjukkan kondisi lingkungan yang menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi.
5.     Ketinggian tempat menentukan jenis organism yang hidup di daerah tersebut. Karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda pula. Pada zona air laut terletak jua pada area pasang suru dan dasar laut
6.    Angin berperan dalam menentukan kelembapan, evaporasi (hilangnya panas melalui penguapan) dan konveksi (pendinginan)
7.    Curah hujan dibutuhkan untuk kelangsungan mahluk hidup bagi ikan terutama.
8.    Cahaya matahari, memberikan energy yang menggerakkan hamper seluruh organism ekosistem.
9.    Ecotype merupakan perbedaan bentuk subpopulasi secara morfologis ataupun genetic sebagai respon terhadap habitat yang spesifik. Di perairan,  dalam uji frekwensi alel pada beberapa lokus yang berbeda menyebabkan ikan yang berada di tempat yang berbeda memiliki kecepatan berenang dan perbedaan laju perkembangan.
                          

















BAB II. PEMBAHASAN

2.1  Ekosistem air laut
       Laut merupakan wilayah interaksi diantara tiga unsure utama yakni daratan, perairan dan udara. Pergerakan air sungai, aliran air limpasan, aliran air tanah, air tawar serta segenap isinya akan bermuara kepada laut sebagai zona penyangga atau buffer zone (fachrul;121).  Sebagai ekosistem yang unik karena tersapat daerah mulai dari daerah pasang surut, esturia, hutan bakau terumbu karang, dan padang lamun.  Wilayah pesisir di identikkan selalu dekat dengan kota besar yang merupakan gerbang informasi, tempat mencari mata pencaharian, lalulintas barang, dan transportasi masal. Namun dengan aktivitas manusia yang tinggi dan cenderung berlebihan, maka wilayah pesisir rentan terhadap kerusakan lingkungan. Sehingga perlu adanya ruang atau wilayah konservasi bagi lautan dan kesinambungan kehidupan.(fachrul;123)
       Habitat laut (oceanografi) ditandai dengan salinitas (kadar garam) yang tinggi denngan ion CL mencapai 55%. Di daerah tropik suhu permukaan laut dapat mencapai 300C dan dasar permukaan laut mencapai 20C dengan batasan antara lapisan air yang panas dan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
       Pembagian zonasi laut;
1.      wilayah permukaan horizonlat; litoral, pelagis, bentik.
2.      Wilayah kedalamannya;
a.       Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan darat, laut dan dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut. Dengan penghuni ganggang, porifera, anemon laut, remis, kerang, siput, kepiting, landak laut, bintang laut dan ikan kecil-kecil. Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang-surut  dibedakan berdasarkan karakteristiknya. Pertama; pes-caprae, formasi baringtonia, estuary, dan terumbu karang. Pada level kedalaman, laut dibedakan sesuai bioma yang ada, yaknin wilayah litoral, neritik,  pelagik, upwelling dan coral reef.
b.      Estuari
Estuaria  merupakan muara tempat bersatunya sungai dengan laut yang dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas.  Factor abiotik yang penting adalah kadar garam(salinitas). Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari air tawar ke laut. Komunitas tumbuhan antara lain; ganggang, fitoplankton dan diatom. Komunitas hewan antara lain; berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan serta beberapa invertebrate dan ikan. 
Peranan Estuaria menurut odum(1971) dalam Leksono
1.    Sebagai daerah/ wilayah perairan yang subur dan mempunyai produktifitas yang tinggi sebagai pendukung fito-zoo plankton
2.    perairan estuaria merupakan perangkap nutrien yang menyebabkan produktifitasnya tinggi dan subur sehingga merupakan daerah asuhan  (Nurcery Ground) berbagai jenis organisme
3.    Sekitar 90% jenis ikan niaga yang pada waktu dewasa hidup di air tawar atau air laut bebas memanfaatkan estuaria sebagai tempat perawatan telur, mengasuh larva dan tempat mencari makan.

c.       Bakau atau mangrove
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Contoh tumbuhan bakau bakau (Rhizophora), tengar (Ceriops) atau kendeka (Bruguiera). Buah nipah (Nypa fruticans) ,api-api, kaboa (Aegiceras), jeruju (Acanthus). Beberapa contoh hewan pemakan deposit seperti moluska, kepiting dang cacing polychaeta.

Menurut Kasmedi (2001), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :
1.    Habitat satwa langka
Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)
2.    Pelindung terhadap bencana alam
Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi. Juga mengantisipasi bencana tsunami, peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta penyerapan polutan perairan.

3.    Pengendapan lumpur
Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
4.    Penambah unsur hara
Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
5.    Penambat racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif
6.    Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar Kawasan (Ex-Situ)
Hasil alam in-situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.
7.    Transportasi
Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
8.    Sumber plasma nutfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.

Jumat, 28 Oktober 2011

Mengajar Sejarah dengan Belajar Elektronik Komponen




Yeti Chotimah
Mahasiswa Pascasarjana   Pendidikan BiologiUniversitas Negeri Malang

Sebagai akademisi semakin menjadi lebih banyak mengglobalisasi, kebutuhan akan interaksi siswa dan instruktur lewat kenaikan-kenaikan teknologi. Mengapa? Pada tingkat cepat, universitas-universitas dan akademi-akademi sedang menawarkan cara-cara baru untuk mendorong pendaftaran siswa, ingatan, dan akses terhadap sumber daya dan mengikuti partisipasi. Murid-murid meminta akses di luar tapak untuk kursus-kursus perguruan tinggi disebabkan oleh berbagai-bagai alasan, termasuk geografis, berhubungan dengan keluarga, dan tantangan keuangan untuk semakin siswa di tempat yang tradisional pengalaman. Belajar Elektronik (juga dikenal sebagai berbasis Jaringan instruksi) sering memberikan sebuah cara untuk menghilangkan perbedaan antara generasi-generasi berubah murid-murid dan kebutuhan yang meningkat untuk pendidikan tinggi dalam pasar global.

Beberapa murid-murid lulusan dan anggota-anggota fakultas adalah pada mulanya ragu-ragu untuk eksperimen dengan Belajar Elektronik, dalam bagian besar karena mereka menjadi hak waspada komitmen waktu tambahan perlu pada awalnya untuk mengubah metode pengajaran mereka. Banyak instruktur telah menemukan yang dengan perlahan-lahan mengintegrasikan teknologi bekerja paling baik untuk mereka. Juga , banyak universitas dan akademi-akademi memiliki Belajar Elektronik pusat-pusat dukungan atau paling tidak orang staf mempersembahkan kepada Belajar Elektronik, jadi yakin untuk mengambil keuntungan dari sumber daya ini untuk membantu kau mengintegrasikan teknologi. Ada berbagai tingkatan Belajar Elektronik terbuka opsi.

Tiga kategori utama untuk kursus-kursus sekolah tinggi keguruan menggunakan berbasis Jaringan alat-alat adalah:

• Kuliah tradisional dengan Laman web berisi bahan instruksional tambahan
o Ini dapat mencakup: tinjauan-tinjauan ujian, salinan-salinan syllabi, menguliahi garis-garis besar, sumber utama hubungan, salinan pasal-pasal, penggunaan situs-situs web buku teks, ujian-ujian dalam jaringan / bagian-bagian ujian-ujian, ketundukan-ketundukan dalam jaringan lembaran-lembaran riset untuk situs-situs web anti penjiplak memeriksa, mengaitkan pada sumber-sumber dalam kampus suka menolong, dan mengaitkan pada organisasi-organisasi profesional

• Instruksi bercampur, yang adalah kuliah tradisional yang kira-kira setengah dan interaksi dalam jaringan setengah
o Ini dapat mencakup: (itu terdaftar atas), diperlukan forum-forum diskusi, pos-pos respons bacaan dalam jaringan, dan meneliti instruksi-instruksi lewat sumber / hubungan-hubungan perpustakaan

• Berjumlah interaksi dalam jaringan
o Ini dapat mencakup: (itu terdaftar atas), cetak ceramah-ceramah daripada di kelas verbal, secara digital membalut dan memancarkan ceramah-ceramah—baik audio atau video, interaktif “bagaimana jika” pertandingan-pertandingan sejarah, dan lokasi penelitian statistis interaktif

Setiap jenis instruksi memiliki manfaat-manfaat dan kemunduran-kemunduran sendiri, dan tergantung pada bagaimana masing-masing dirancang, itu dapat berubah-ubah instruktur untuk instruktur.

Manfaat tersebut menggunakan beberapa jenis Belajar Elektronik komponen dalam ruang kelas tak ada akhirnya karena guru-guru hanya terbatas oleh imajinasi mereka dan akses untuk dukungan teknis / kemampuan. Beberapa manfaat termasuk interaksi naik oleh mahasiswa itu dengan materi itu di luar kelas (aktif
belajar), peningkatan akses ke bahan-bahan memberikan untuk mahasiswa itu (termasuk sumber utama), meningkat diskusi di antara siswa-siswa dan antara murid-murid dan instruktur, meningkatkan efisiensi untuk instruktur dalam manajemen waktu (sekali situs tersebut dibentuk), meningkat jalan keluar kreatif untuk instruktur, dan meningkat kebebasan untuk instruktur (jika diizinkan oleh departemen) untuk bepergian atau terletak jauh dari lembaga rumah.

Beberapa saran ketika menggunakan tipe apa pun lingkungan pembelajaran online:

• Hukum-hukum hak cipta akademik masih menerapkan. “Pemakaian yang cukup” jalan keluar-jalan keluar hanya bekerja dalam lingkungan dalam jaringan jika kelas itu memiliki akses lewat kata sandi (misalnya menggunakan sebuah desain seperti WebCT).
• Guru-guru seharusnya memberikan diri mereka waktu untuk mengunggah dan memeriksa situs tersebut sebelum kebutuhan murid-murid untuk memiliki akses—satu atau dua hari adalah biasanya cukup.
• Eksperimen sebanyak anda dapat dan memeriksa hasil itu.
• Situs-situs web Textbook sering tempat bagus untuk mulai. Murid-murid anda biasanya akan membeli passcode dengan buku mereka. Situs ini menawarkan bahan-bahan tambahan kepada siswa, termasuk teka-teki untuk menguji pemahaman bacaan, peta-peta, foto-foto, salinan bab-bab buku teks, jadwal, garis-garis besar, dan lain-lain.—Ia dengan kuat disarankan, walaupun, bahwa instruktur sepenuhnya memeriksa situs tersebut dan pilihan-pilihan pengujiannya sebelum menugaskan ia atau menggunakan ia dengan murid-murid. Sering, komponen-komponen tidak tepatnya apa yang diiklankan. Tanpa menghiraukan, instruktur akan diminta oleh murid-murid untuk menjawab pertanyaan apa saja mengenai Laman web selama semester. Kebiasaan dengan situs tersebut akan menyelamatkan waktu yang banyak dan kesulitan pada akhirnya.
• Sering akademi-akademi dan universitas-universitas memiliki departemen teknis yang ada hanya untuk tersebut bantuan instruksi dalam jaringan; mengandalkan ini kapan saja mungkin. Singgah staf beberapa minggu sebelum kau memiliki satu kelas atas dan menjalankan. Mereka dapat biasanya menunjukkan kau bagaimana untuk menggunakan ruang-ruang kelas maya, memasang papan-papan diskusi digital, dan bahkan mencatat ceramah-ceramah anda sendiri.
• Menemukan kolega-kolega yang telah menggunakan komponen-komponen Jaringan dalam kelas mereka dan membahas apa manfaat-manfaat dan masalah-masalah mereka berjumpa. Seperti dengan begitu banyak aspek-aspek profesi, ini kesempatan sangat baik untuk satu latihan hubungan.

Beberapa sumber untuk informasi tambahan mengenai instruksi dalam jaringan termasuk:

• Amerika Serikat Pembelajaran Jarak Jauh Persatuan (http://www.usdla.org /)
• Learn Sejagat (http://www.worldwidelearn.com /)
• Banyak universitas adalah sekarang menawarkan gelar-gelar lulusan dalam pendidikan dengan suatu penekanan dalam pembelajaran online, dan / atau lulus sertifikat-sertifikat dalam pembelajaran online.

Hak cipta oleh Jessica Brannon Wranosky, September 2006.

Sejarah Banyuwangi

Bab I
                   Kerajaan Belambangan

Berawal dari kata**.
Ø  Ber-lambang-an artinya banyak lambang
Ø  Hamblambang artinya mengalir
Ø  Mblambang artinya melimpah ruah kekayaan alamnya
Ø  Belamboang

Text Box: SonangkoroSonangkoro adalah umbul-umbul kerajaan Belambangan yang  mempunyai warna  dasar merah bergambar kepala srigala yang sedang mengaum Menurut Mishadi dari hasil wawancara dengan Sayu Darmani (Temenggungan), bahwa ibunya yang bernama Sayu Suwarsih telah lama menyimpan Sonangkoro tersebut, namun ketika dirasa tidak kuat lagi mengemban amanah tersebut, maka dibuanglah satu kotak pusaka yang berisi Umbul-umbul Sonangkoro, cemeti dan Lebah pencari musuh.


























A. Awal mula berdirinya Kerajaan Belambangan 
Tahun 1293 Raden Wijaya (Prabu Kertarejasa Jayawardana ) meminta Arya Wiraraja  untuk membantu menguasai kerajaan Kediri yang saat itu dipimpim oleh Jayakatwang. Setelah berhasil menaklukkan Kediri, maka diberikanlah separuh wilayah kekuasaan Singosari kepada Raden Wijaya, dan  pada tahun 1294 berdirilah kerajaan Belambangan dengan pusat kerajaan di Lumajang.Majapahit dan Belambangan merupakan kerajaan yang saling menghargai satu sama lainnya dan sama-sama kerajaan Merdeka yang saling bekerjasama. Sebagai ungkapan terimakasih, Arya wiraraja yang mempunyai seorang putra bernana Aria Nambi yang mengabdi kepada kerajaan Majapahit.PAda masa Prabu kertarejasa Jayawardani memerintah sampai dengan tahun 1308, setelah wafat digantikan oleh Raden Kalagemet yang bergelar Prabu Joyonegoro.Namun Prabu Joyonegoro memerintah dengan kurang bijaksana, sehingga banyak terjadi pemberontakan dari beberapa patihnya yakni Ronggolawe, Aria Sora, Juru Demung, Gajah Biru, Aria Semi dan Ra Kuti, yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan Majapahit. Joyonegoro terpaksa menyingkir di desa Bedander dengan dikawal oleh Pasukan Bhayangkari yang dipimpin oleh Gajah Mada, sehingga peristiwa ini disebut peristiwa Bedander.
Joyonegoro yang berambisi ingin memulihkan kerajaan Majapahit, membuat Aria Nambi tidak betah tinggal di kerajaan Majapahit, sehingga mengundurkan diri dengan alas an ayahnya yakni Arya Wiraraja sedang sakit.Namun kepulangan Nambi membuat Joyonegoro marah dan menganggap Belambangan ingin mengadakan perlawanan, maka terjadilah pertempuran antara kerajaan Majapahit dan Belambangan.
Pada tahun 1311, Arya Wiraraja meninggal Dunia dan kedudukan digantikan oleh Aria Nambi, dan mulailah antara kerajaan Belambangan dengan Bali terjalin kerjasama dalam bidang pertahanan.
Pada tahun 1328, Prabu Joyonegoro terbunuh oleh Ra Tanca yang merupakan Tabib Istana di kerajaan Majapahit, dan Ra Tanca akhirnya dihukum mati oleh Patih Gajah Mada. Kedudukan Majapahit digantikan oleh Ratu Gayatri, kemudian karena usia beliau sudah lanjut, maka diserahkanlam kerajaan Majapahit kepada Dyah Ayu Sri Gitarja yang bergelar Ratu Ayu Tribuana Tunggadewi yang menikah dengan Raden Kertawardana (Raden Cakradara), yang memerintah sejak tahun 1328 – 1350, dengan patihnya yaitu Gajah Mada yang menggantikan Aria Tadah sebagai Mentri. Dan saat dilantik terucaplah sumpah Amukti Palapa yang berbunyi, “Aku tidak akan berpesta pora dan tidak akan makan buah Palapa sebelum Nusantara bersatu dibawah panji-panji Majapahit.
Sekitar tahun 1332 Prabu Aria Nambi, meninggal dunia, dan sekita tahun 1350 Sri Ratu Tribuana Tunggadewi meninggal dan digantikan oleh putranya yitu Hayam Wuruk. Disaat inilah Gajah Mada mampu mewujudkan sumpah amukti palapanya dan Majapahit mengalami msa keemasan II. Pada tahun 1364, Patih Gajah Mada meninggal dunia.
 Pada tahun 1389 Hayam Wuruk mengundurkan diri dan kedudukannya digantikan oleh Kusumawardani dengan gelar Sri Ratu Ayu Ratna Kanigara, dan menikah dengan sepupunya sendiri yaitu Wikramawardana.

B. Perang Paregreg
Atas restu Hayam Wuruk dingangkalah Bhree Wirabumi untuk menjadi raja di kerajaan Belambangan dan menikahi Dyah Negarawardani adik dari Wikramawardana dengan pusat kerajaan di Banger Probolinggo kemudian memindahkannya ke Muncar.
Pada tahun 1399, putra dari Wikramawardana yaitu Hyang Wekas Ing Soka meninggal dunia, dan membuat beliau merasa putus asa dan mengundurkan diri intuk menjadi Resi, dan mengangkat Dewi Suhita menggantikan kedudukannya. Tindakan tersebut, oleh Bhree Wirabumi dinggap menyalahi aturan, sehingga membuat emosi dan pertentangan antara Majaphit dan Belambangan menjadi mengerucut dan terjadilah perang saudara berkisar antara tahun 1402-1406. dan peristiwa ini disebut  “Perang Paregreg”. Dalam perang tersebut, Bhree Wirabumi terbunuh oleh Raden Gajah putra Majapahit.

C. Blambangan Dipimpin Oleh Menak Dedali Putih
Pada Tahun 1500, Menak Dedali Putih menjadi penguasa di Kerajaan Belambangan dan mempunyai dua orang putra yakni Santaguna dan Putri Sekardalu. Suatu ketika Belambangan terserang wabah penyakit dan banyak penduduk yang mati, sehingga Menak Dedali Putih mengeluarkan sebuah pengumuman, barangn siapa bisa mengobati penduduk Belambangan, jika perempuan akan diangkat menjadi saudaranya dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan putrid Sekardalu.Tersebutlah seoranng dsenga julukan Syeh Wali LAnang yang berasal dari Mesir mampu menyembuhkan banyak penduduk Belambangan, sehingga sebagai seorang Raja Menak Dedali Putih menepati janjinya. Maka dinikahkanlah Syeh Wali Lanang dengan putrid Sekardalu dan diberi kedudukan di Pobolinggo. Setelah menikah, syeh Wali Lanang meneruskan tujuannya menjadi pengembara di pulau Jawa, yakni menyebarkan agama islam.Pada masa itu Menak Dedali Putih masih beragama hindu, sehingga menganggap Syeh Wali Lanang menyebarkan agama sesat. Maka diusirlah Syeh Wali Lanang dari tanah Belambangan.Saat itu Putri Sekardalu sedang mengandung tiga bulan. Setelah bayi dalam kandungan putri Sekardalu lahir, ternyata laki-laki. Karena takut membalas dendan kepada Prabu Menak Dedali putih yang telah mengusir ayahnya,maka Menak Dedali putih menyuruh untuk membuang bayi trersebut ke laut.
Bayi tersebut akhirnya ditemukan oleh seorang nelayan dan diberi nama Bayu Samudra. Lalu bayi tersebut diserahkan kepada seorang Janda yang bernama Nyi Ageng Serang yang bertempat tinggal di Gresik dan beliau memberi nama bayi tersebut dengan sebutan Raden Paku. Setelah menginjak dewasa, maka Raden Paku menimba ilmu kepada Sunan Ampel dari Surabaya.Ketika dirasa keilmuan Raden Paku sudah mencukupi, maka pulanglah Raden Paku dan mendirikan sebuah pesantren kecil di Giri-Gresik, Sehingga banyak juga yang memberi julukan kepada Raden Paku dengan sebutan Sunan Giri.





















D. Keluarga Besar  Prabu Tawang Alun















Pangeran Tawang Alun memerintah kerajaan kedawung pada th.1685-1686.Politik adu domba belanda mengakibatkan mas Wila berambisi menduduki tahta kerajaan .akhirnya MAs Wila mengambil alih kedudukan kerajaan Belambangan dan  Pangeran Tawang Alun yan memiliki sifat bijaksana & berbudi luhur, demi keutuhan keluarga istana, pada tahun 1686 dengan sukarela menyerahkan kekuasaan kepada mas Wila sebagai raja di Istana Kedawung  dengan gelar Pangeran Prabu Mas Wilabrata sedangkan Mas Ayu Tunjung sekar diangkat menjadi patih dan putra Mas Wila yaitu Mas Wilataruna ditunjuk sebagai panglima perang kerajaan, di lain pihak Tawang alun beserta  40 pengikutnya menyingkir dan membangun pedesaan di wana Bayu Songgon
Sementara itu rakyat Kedawung yang hidup dalam kecemasan telah mendengar peri kehidupan rakyat Bayu yang aman dan  damai, maka banyak penduduk di Kedawung pindah ke Desa Bayu. Terdorong oleh watak keras Mas Wila yang kurang bijaksana, beliau amat murka mendenar banyak penduduk yang berpidah ke Bayu dan langsung memberi perintah kepada patih dan  panglima perang untuk mengerahkan prajurit guna menggempur Bayu.
Pertempuran saudara tidak dapat dihindarkan dan pertempuran berkobar dengan sengitnya. Prabu Mas Wila, Mas Ayu Tunjung Sekar serta Mas Wilateruna gugur dalam pertempuran sengit dan perang saudara berakhir pd th 1687. Tahta singgasana kedawung diserahkan pd Mas Ayu Meloka dan  Mas Ayu Gringsing Retno diangkat ssebagai patih kedawung.

E. Berdirinya Istana Macan putih
Prabu Tawang Alun merasa menyesal atas terbunuhnya Mas Wilabrata, Mas Ayu Tunjung Sekar dan Wilateruna dan untuk pertaubatan, Tawang Alun melakukan Tapabrata di hutan Sudamara (lereng Gunung Raung), Prabu Tawang Alun dibangunkan oleh suara gaib yang mengisyaratkan beliau harus berjalan kearah utara, sesaat setelah melakukan perjalanan, bertemulah Prabu Tawang Alun dengan macan putih yang besarnya seperti kuda teji dan dengan penuh waspada Prabu Tawang Alun menaiki Macan putih tersebut yang kemudian macan putih tadi menunjukkan tempat dimana Prabu Tawang Aluin harus membangun lagi sebuah kerajaan baru yang akhirnya kerajaan tersebut dinamakan kerajaan macan putih. Kerajaan tersebut dibangun dengan batu bata merah dengan ukuran persatuannya panjang 1 m, lebar 0,5 m , tinggi 20 cm dengan pager berkeliling lengkap dengan parit sepanjang 4,5 km dan diselesaikan dengan kurun waktu 4 tahun 10 bulan dengan dibantu oleh penasehatnya yaitu Mas Bagus Wongsokaryo dan masa kepemimpinan Tawang Alun, kerajaan Blambangan memasuki jaman Keemasan.
Pada tahun 1691, kanjeng sinuwon Prabu Tawang Alun meninggal dunia, dan digantikan oleh putranya yaitu Sosronegoro yang memerintah sampai dengan tahun 1698,Namun karena Sosronegoro jiwanya labil maka kakanya yang bernama Mas Macan Apura yang dibantu oleh penasehatnya yaitu Endog sawiji, pada tahun 1697, meletus perlawanan Mas Macan Apura, karena Sosronegoro emosinya tidak terkendali dan membunuh semua orang ditemuinya, maka datanglah Wongsokaryo yang dengan meminta persetujuan seluruh penduduk Blambangan serta Mas Macan Apuro untuk membunuh Mas Sosronegoro yang sudah kalap dengan tombaknya yang bernama kyai baru klithik. Maka diserahkannyalah tombak tersebut kepada Mas Macan Apuro, namun karena tidak tega membunuh adiknya sendiri, beliau meminta Raden Ngebehi untuk mumbunuh Mas Sosronegoro kala lengah dan kepayahan. Setelah mas Sosronegoro meninggal, kedudukan kerajaan dikendalikan oleh Mas Macan Apuro sampai dengan tahun 1701.
Akibat perang yang berkecamuk, istana macan putih rusak berat dan pusat kerajaan dipindahkan ke Wijenan kecamatan Singojuruh, Wongsokaryo sendiri meninggal dunia dan dimakamkan di Cungking Banyuwang yang dikenal sebagai Mbah buyut Cungking.
Setelah Mas Macan Apuro meninggal, penggantinya adalah Mas Purbo dengan gelar Pangeran Danurejo atas restu Gusti Dewa Agung dari kerajaan Klungkung yang selama ini sudah bekerjasama dengan Prabu Tawang Alun untuk mengusir Belanda dan merasa mempunyai beban moral untuk menyelesaikan persengketaan di tanah Belambangan. Danurejo berkuasa selama 8 tahun yaitu pada 1701 – 1708 dan memerintahkan untuk membuka istana baru di wilayah Kawedanan Rogojampi dengan usaha yang tiada henti untuk kembali menyatukan Belambngan.

F. Peran Wong Agung Wilis
Setelah Danurejo meninggal, pada tahun 1736 atas persetujuan Gusti Dewa Agung dari kerajaan Klungkung pula diangkatlah Mas Nuweng yang bergelar Danurejo sebagai raja Belambangan dengan Walinya yang bernama Ronggosetoto.dan Mas Sirna yang bergelar Wong Agung Wilis sebagai sebagai Patih. Setelah Mas Nuweng yang mendapat gelar Danuningrat dewasa, maka kekuasaan dikendalikan sendiri oleh Danuningrat dengan keinginan ingin lepas dari pengaruh Bali. Karena Ronggosetoto dan Wong Agung Wilis selalu condong ke Bali, maka untuk menghindari persengketaan dengan Danuningrat. Wong Agung Wilis bersemedi di Rajegwesi antara lain bertapa di pantai lampon, gunung Dodong, dan akhirnya membuat sanggar kecil di Tumpeng pitu kecamatan Pesanggaran.

G. Peristiwa Di Pakem-Banyuwangi Dan Pantai Seseh-Bali
Dilain pihak, para perompak dari Bugis berjumlah 800 orang yang dipimpin oleh Daeng Pangersah dan Daeng Pageruyung telah tiba di Belambangan dan bersaing dagang dengan portugis, Cina dan VOC. Dan membangun kubu-kubu di pakem, dan Ingris juga membangun kantor perdagangan yang sekarang terkenal dengan Gedung Inggrisan.
Danuningrat merasa kedudukannya terancam oleh kedatangan orang Bugis tersebut, sehingga mengutus Singomumpuni untuk meminta bantuan kepada Wong Agung Wilis membasmi pasukan Bugis tersebut, Namun Wong Agung Wilis tidak bersedia, sehingga pulanglah Singomumpuni menghadap dan melaporkan keadaan tersebut kepada Danuningrat. Namun sepeninggal Singomumpuni, Wong Agung Wilis bertemu dengan Ronggosetoto yang berhasil membujuk Wong Agung Wilis untuk menumpas pasukan bugis.
Pada malam yang ditentukan, diseranglah perompak Bugis, dan kurang lebih 500 pasukan Bugis gugur sekaligus pemimpinnya yang dimakamkan di Pakem dan peristiwa ini disebut Bong Pakem.
Danuningrat yang sudah kurang suka terhadap Ronggosetoto, mulai mencari kesalahan dan Ronggosetoto ditangkap dan disiksa namun Ronggosetoto amat sakti sehingga tidak bisa dibunuh, akhirnya Ronggosetoto dengan ikhlas memberitahu letak kelemahannya, maka gugurlah Ronggosetoto dan disemayamkan di desa Lugonto Rogojampi.
Mendengar Danuningrat prilakunya sudah kelewat batas, maka dipanggillah Danuningrat oleh Gusti Dewa Agung dari kerajaan Klungkung dan Cokorde Menguwi untuk segera menghadap. Setelah sampai di Bali, Danungrat diadili dan dihukum pancung dan jasadnya dimakamkan di pantai Seseh Bali.
Kebijakan VOC diwilayah Blambangan yang sewenang-wenang,eksploitif dan kejam sehingga terlahir rezim otoriter, memonopoli perdagangan dan memanjakan penguasa lokal, melancarkan politik devide et empera serta menciptakan jurang pemisah antara rakyat dan pemimpin
Pemerintahan Blambangan saat itu diserahkan kepada Ketut Ngurah Dewa yang berwatak keras dan secara perekonomian bekerjasama dengan pedagang Inggris. Belanda sendiri sudah mengangkat Mas Anom dan Mas Weka  (Keluarga Danuningrat}sebagai raja di kerajaan Belambangan, padahal dilain pihak, rakyat Belambangan sudah mengangkat Wong Agung Wilis sebagai raja Belambangan. Maka  pertempuran juga terjadi antara Mas Kembar untuk menumpas raja Ketut dan pengikutnya, sedangkan Mas Ayu Nawangsasi istri dari Danuningrat dengan beberapa putra-putrinya meninggalkan Blambangan dan pergi ke Bangkalan-Madura dan dipersunting Pangeran Cakraningrat IV, putranya yakni Mas Alit dan Mas Thalib diasuh oleh panembahan Rasamala.  
Dengan di angkatnya Mas Weka dan Mas Anom sebagai raja Blambangan oleh Belanda yang bersamaan saat itu Wong Agung Wilis sudah diangkat sebagai raja oleh rakyat.Meski setelah itu mas kembar  hanya memerintah 1 tahun yakni 1766-1767 dibuang ke  Selong Pasuruan.setelah  berhasil menginformasikan kedudukan Wong Agung Wilis yang berhasil ditangkap oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara, meski Wong agung Wilis pada akhirnya bisa meloloskan diri dan kembali berjuang, Dan kembali tertangkap dan di penjara di Selong dekat Pasuruan.. Untuk kesekian kalinya Wong Agung Wilis berhasil meloloskan diri dan menuju pulau Dewata, sekitar tahun 1980 an Wong agung Wilis meninggal dunia dan dimakamkan di pantai seseh Bali. Perjuangan dilanjutkan oleh MAs Pambeg dengan sebutan Rempeg Jagapatis yang diangkat menjadi Raja Belambangan pada tanggal 24 September 1771
Untuk kesekian kalinya Belanda mengangkat Sutanegara dan Wangsengsari, meski mereka pada akhirnya memihak kepada Cokorde Menguwi dan membantu perjuangan rakyat Belambangan.Mereka berdua ditangkap oleh Kapten Luzack dan di buang ke pulau Edam.
Pengangkatan penguasa Belambangan yakni patih Kanoman oleh Belanda dengan gelar Tumenggung Jaksanegara yang mengemudikan pemerintahan 1771-1773. Pada masa ini mas Pambeg atau Rempeg Jagapati sebagai keturunan dari Prabu Tawang Alun terus berjuang melawan Belanda sampai titik darah penghabisan dengan adanya perang Puputan Bayu. Dan tanpa sepengetahuan Belanda Tumenggung Jaksanegara menghimpun kekuatan untuk membantu perelawanan Rempeg JAgapati melawan Belanda. Sehingga pada akhirnya Tumenggung Jaksanegara diburu oleh Belanda, namun beliau berhasil meningkir, dan meninggal serta dimakamkan di daerah Boyolangu.

H. Proses  Terjadinya Perang Puputan Bayu
o      Tanggal 3 Agustus 1771; 70 orang pribumi bersenjata lengkap dikirim VOC dipimpin oleh Biesheuvel, di medan pertempuran banyak pasukan membelot kepada Rempeg jagapati.
o      Akhir Agustus pemimpin VOC dibantui dengan Imhof dan L.Monte, bantuan dari bupati-bupati pantai utara jawa.
o      22 September 1771 meminta bantuan 150 orang Eropa.dan 1000 orang pribumi dari jawa, yogyakarta dan Batavia. Sedangkan Rempeg Jagapati dibantu oleh 2000 rakyat Blambangan ditambah 300 pasukan bantuan dari Bali.
o      Awal November 1771, Biesheuvel gugur dalam pertempurandi Uluh Pang-pang, digantikan oleh Hendrik Schopoff dan menghancurkan gudang makanan yang ada di Banjar Glagah dan mampu menguasai Grajagan. Terutama dengan mengiming-imingi rakyat Blambangan dengan surat pengampunan apabila turun dari Bayu dan tidak membantu Rempeg Jagapati.
o      13-14 Desember oleh VOC dianggap sebagai ‘Minggu Kehancuran  karena saat VOC menyerang dari dua arah yakni susukan dan Songgon, malah terkepung dengan sendirinya sampai terdesak ke kota latheng, dan Kapten Reyges di Uluh Pang-pang, sedangkan Kapten Henrik terluka parah.
o      18 Desmber 1771 oleh Belanda dianggap sebagai “De Dramatische verniatiging van het compagniesleger ( Malam Dramatis }karena VOC  mendatangkan Bantuan 100000 orang dari berbagai daerah termasuk Bupati Alap-alap Sumenep Madura untuk menyerang 65000 orang Blambangan yang berada di Bayu. Ternyata perang tersebut adalah perang yang paling keji karena tiap orang blambangan tetangkap, maka kepalanya dipengal dan ditancapkan disepanjang jalan mulai Lincing Rogojampi, . Namun Bayu tetap tidak terkalahkan, hanya saja dari 65000 penduduk, 60000 mati,2500 ditangkap dan disiksa dan banyak yang di tenggelamkan di Uluh pang-pang. Sedangkan dari 100000 pasukan VOC, tersisa hanya beberapa gelintir saja. Bupati Alap-alap terbunuh oleh Rempeg Jagapati dan beliau  sendiri terluka kakinya kena sabetan tombak dan akhirnya Gugur. Pucuk pimpinan digantikan oleh Sayu (Wanita yang disucikan untuk dipersembahkan mengabdi kepada Dewa} Wiwit (namanya sendiri}. Sayu Wiwit merupakan  sosok wanita  yang senantiasa berpakaian seperti laki-laki putra dari Mas Gumuk Jati dari Kedathon Jember (di babad lain diterangkan beliau adalah putra dari Wong Agung Wilis} dan  setiap memimpin peperangan untuk melawan Belanda, Sayu Wiwit selalu seperti kejinan dan kesusupan rohnya Mas Ayu Prabu (Putra dari Wong Agung Wilis), serta senantiasa mampu menghimpun kekuatan untuk melawan VOC dibantu Bopo Endo.
o      11 Oktober 1771, Benteng Bayu dapat dikuasai oleh VOC dan Sayu Wiwit menyingkir ke lereng Gunung Raung. Sisa pasukan Sayu Wiwit banyak ditangkap dan dibuang ke Surabaya serta Batavia.

Kekhasan perang puputan Bayu
  1. Belanda mengakui sebagai perang palling dahsyat se tanah Jawa padahal tidak sumbut dengan hasil yang akan didapatkan di tanah Blambangan. Dituliskan oleh VOC di Bondowoso oleh Adison 1848 halaman 75-76 “ Daerah Blambangan adalah daerah di pulau Jawa yang sangat padat penduduknya, dan dibinasakan oleh VOC”
  2. Perang paling kejam
  3. VOC menghabiskan 8 Ton emas untuk membiayai perang tersebut
  4. Korban perang dari pasukan Blambangan  60000

Untuk meredam kemarahan rayat Belambangan maka dijemputlah  Mas Alit dan Mas Thalib yang selama ini di asuh oleh Panembahan Rasamala Bangkalan Madura yang pro kepada Belanda atas persetujuan juru kunci Blambangan yang juga  pro VOC dijemput untuk diangkat sebagai Bupati, Mas Alit di wisuda sebagai Bupati di istana Ulu Pang-Pang pada tahun 1773. Karena dirasa istana Ulu Pang-Pang kurang aman karena masih banyak perlawanan rakyat Belambangan, maka pada tanggal 24 Oktober 1773 Dipindahkanlah pusat pemerintahan di WanaTirtoganda /Tirto arum/ Banyuwangi. Pada tahun 1782, dengan akal licik Belanda, Mas Alit dibunuh di Gresik dan dimakamkan di Sedayu (buyut Sedayu}. Lalu digantikan berturut-turut kedudukannya oleh generasi Tawang Alun antara lain; Mas Thalib 1782-1818, Mas Suronegoro 1818-1832, Mas Wirya Danu Adiningrat 1832-1862, Pringgokusumo 1867-1881, Tumenggung Arya Suganda 1991-1888 putra Mataram, terakhir Astrokusumo a888-1889.

Penetapan Hari Jadi Banyuwang ada tiga hal, yakni;
1.      Kesejarahan,
2.      Kejuangan/Heroisme,
3.      filosofi yang mengandung nilai-nilai Pancasila.
Dari persyaratan diatas, maka pantaslah kiranya tanggal terjadinya  Perang Puputan Bayu yang puncaknya tanggal 18 Desember dijadikan sebagai landasan dan penetapan              Hari Jadi Banyuwangi.


I. Situs-situs petilasan Bumi Belambangan

1.                                    Tugu TNI 0032
Taman Makam Pahlawan yeng terletak dibibir pantai Boom, merupakan tugu untuk mengenang pertempuran tentara laut NKRI yang dipimpin oleh Letnan laut Sulaiman melawan AL,AD dan AU Belanda pada tanggal 21 Juli 1947. Tugu tersebut diresmikan oleh Presiden RI yang pertama yakni     Bung Karno.

2.                                    Konco Hoo Tong Bio
Dulu seorang yang bernama hooTong Bio dari daratan Cina yang menaiki perahu bertiang satu. Perahu tersebut kandas dan Hoo Tong Bio terdampar di pakem kemudian mendirikan klenteng diberi nama Klenteng Hoo Tong Bio 



3.      Gedung Juang ‘45
Sebelumnya adalah gedung sekiti (kamar bola sekaligus barr).Gedung Juang ’45 Kabupaten Banyuwangi direhab tahun 1982, diresmikan oleh PANGDAM V/ Brawijaya Mayjend. Sjaiful Sulun Tanggal 29 Januari 1986.  Awalnya di jaman Belanda dijadikan sebagai kamar bola. Disaat perang kemerdekaan 1945, Batalyon Hizbullah yang dipimpin  H. Mohammad Arifin bermarkas di sana. Jaman RIS-1953, gedung ini dijadikan Kantor Perwira Distrik Militer (PDM). Setelah ditinggal tentara-tentara PDM tempat ini dijadikan Gedung Nasional Indonesia (GNI) dengan pengelola Pemda Banyuwangi. Tahun 1960 GNI dijadikan Unit Universitas Jember dengan penyelenggara Pemda Banyuwangi serta kegiatan olahraga dan seni budaya sampai dengan tahun 1982, Gedung ini dijadikan sekretariat Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Kabupaten Banyuwangi dalam penyelenggaraan Pemilu 1982. Bupati Joko Supaat Slamet-- mantan Dandim 0825 sejak 1963, usai Pemilu mulai merehab GNI untuk dijadikan Gedung Juang ’45. Dan Kabag Umum Pemda Royani yang menjadi penanggung jawab pengelolaan Gedung Juang ’45, diresmikan Pangdam V Brawijaya diketuai oleh Soewoto Purnawirawan TNI-AD yang  dikaryakan dibantu Panggal 17 Agustus 1985, DHC ’45 mulai berkantor di Gedung Juang ’45, selanjutnya didampingi Soewoko, Ketua DHC ’45 Djoko Supaat Slamet memimpin   rapat keluarga besar   sehubungan akan berkantornya 12 Ormas di Gedung Juang ’45. Usai rapat ruang-ruang yang diberi nama Pahlawan antara lain Letkol Istiqlah dan Kapten Ilyas menempatkan keluarga besar Pepabri dan LVRI di Gedung Juang ’45 juga.
Berdasarkan  surat Bupati Ir. H. Syamsul Hadi, Gedung Juang ’45 dikelola DHC ’45 Maka per 1 Juni 2004, DHC ’45 membentuk Badan Pengelola yang dipimpin oleh Noertjahjono lalu Dra. H. Sumartini Moenaris dan kala Sekda Ir. H. Soesanto Soewandi atas nama Bupati hadir pada Muscab Pepabri berharap ada Poliklinik untuk Posyandu Lansia. Dengan bekerjasama dengan Kabag Kesmas serta Dinas Kesehatan & KB, Di samping itu berdiri studio Radio Komunitas Bung Tomo yang bekerjasama dengan Kasubag RTF Humas  dan DHC’45 untuk menggelorakan semangat pembangunan yang disemangat nilai juang

4.      Benteng Utrecht (kodim)
Berada di batas selatan markas Kodim,dulu terdapat rumah nuansa portugis yang dijadikan sebagai tempat pengintaian Belanda terhadap gerak-gerik orang Blambangan di pendopo pada masa pemerintaha Mas Alit.



5.                                    Inggrisan
Dibangun oleh Belanda sekitar tahun 1766-1811, yang luasnya sekitar satu hektar, merupakan markas yang dulunya bernama Singodilaga, kemudian diganti  Loji ( Inggris = Lodge, artinya penginapan/ pintu penjagaan) yang disekitarnya dibangun gorong-gorong terhubung dengan kali lo (selatan) dan boom (timur), akhirnya diserahkan kepada Inggris setelah Belanda kalah perang (sumber Java’s last frontier.Margono.2007),selatan berupa perkantoran yg disebut Bire (sekarang telkom),dan Kantor pos. Depan Inggrisan tersdapat tegal loji ,selatannya adalah perkampungan Belanda (kulandan), timurnya adalah benteng Ultrech dan tempat penimbunan kayu gelondongan (sekarang gedung Wanita),sebelah utara dulu sebagai kantor regent dan garasi kereta mayat (sekarang Bank Jatim) dan perumahan Kodim sekarang, dulu adalah markas polisi Jepang/kompetai, lalu jaman Belanda dijadikan perumahan svout

6.      Masjid Jami’ Baiturrohman
Tanah Wakaf dari Mas Alit (Wiroguno I) yang direhap pertama kali pada masa Raden Tumenggung Pringgokusumo. Dulu terdapat kaligrafi bertuliskan Allah-Muhammad yang ditulis oleh Mas Mohammad  Saleh dengan pengukirnya Mas Saelan.

7.      Sumur Sri Tanjung
Ditemukan pada masa Raden Tumenggung Notodiningrat (1912-1920M).Terletak di timur pendopo Kabupaten. Sri Tangjung dan Sidepokse merupakan legenda turun temurun yang merupakan kisah asmara dan kesetiaan yang merupakan cikal bakal nama Banyuwangi.

8.      Makam-makam Bupati Banyuwangi
Barat pengimaman masjid jami’ Baiturrohman terdapat makam-makam Bupati Banyuwangi antara lain :Wiroguno II,(1782-1818), Suronegoro (1818-1832), Wiryodono Adiningrat (1832-1867), Pringgokusumo (1867-1881), Astro Kusumo (1881-1889). Sedangkan Bupati Mas Alit (1773-1781) gugur dan dimakamkan di Sedayu Gresik.


9.                                    Datuk Malik Ibrahim
Salah satu Waliyullah keturunan Arab Saudi yang banyak dikknjungi penziarah dari dalam dan luar Banyuwangi, terletak di desa Lateng Banyuwangi.

10.                                Watu Dodol
Sebuah Batu besar yang pernah ditarik oleh kapal Jepang, pernah dijadikan benteng pertahana Jepang pada masa prang dunia II, dan pada masa setelah kemerdekaan dijadikan tempat pendaratan Belanda antara lain:14 April 1946 yang mendapatkan perlawanan orang Banyuwangi dibawah kepemimpinan Pak Musahra (orangtua dari lurah Astroyu), 20 Juli 1946, Belanda mendapakan perlawanan dari Yon Macan Putih dipimpin oleh Raden Abdul Rifa’i dan Letnan Ateng Yogasana, 21 Juli 1947, Yon Macan putih menenggelamkan kapal dan tanker milik Belanda

11.                                Makam Wongsokaryo
Merupakan salah satu orang kepercayaan Prabu Tawang Alun karena (Wong =orang,su=baik,karyo=Bekerja) Wongso karyo mempunyai kesaktian,bijaksana dan wibawa. Kejadian luar biasa pada saat mengawal Prabu Tawang Alun menghadiri jamuan makan dari kerajaan Mataram, akibat kesombongan Pangeran Kadilangu guru Sri Sultan yang akhirnya menewaskan Pangeran Kadilangu dengan ilmu ghaib Wongsokaryo memanggil keris si Gagak dari perut Kadilangu.Makam Wongsokaryo terletak di desa Cungking, dan disana juga masih terdapat benda-benda pusaka yang masih menyimpan daya mistik.

12.                                Prabu Tawang Alun








Petilasan Prabu Tawang Alun
 
Areal Kedaton dan sanggar pamujan Prabu Tawang Alun raja Blambangan (1655-1691) yang saat itu pusat kerajaan terus berpindah dari umpak songo - Muncar, Kedawung, Songgon lalu ke Macan putih..Situs yang masih tersisa antara lain: Pelecutan (tempat musnahnya jasad Prabu Tawang Alun), Mahkuto Romo (tempat semedi Prabu Tawang Alun, yang pernah mengalami kejadian ketika desa macan putih diserang angin puyuh semua rumah rusak, namun mahkuto romo tidak rusak sedikitpun) , dan Watu Ungkal (sepasang batu yang pernah dibuang kelaut oleh pemilik tanah persawahan tersebut, namun 2 kali dibuang 2 kali kembali lagi ketempat asalnya.Dan jika kita berdiri diatasnya seolah-olah kita ditiup angin). Selain itu terdapat makam raja kaba-kaba  dibelakang kelurahan Macan putih.

13.  Makam Ronggosetoto
Terdapat makam Ronggosetoto yang  mana pada masa pemerintahan Prabu Danuningrat (1736-1767) dengan bantuan wong Agung Wilis mampu mengalahkan kurang lebih 400 pasukan bugis yang mampu membunuh pemimpin Bugis yaitu Daeng Pageruyung dan Daeng Pangersah dan makamnya  di pantai Pakem. Peristiwa ini disebut Bong Pakem. Namun karena adu domba, Ronggosetoto dihukum oleh Prabu Danuningrat, karena sakti, Ronggosetoto tidak mati-mati ketika disiksa (di Pagetasan), sehingga karena capek, ronggosetoto sendiri yang memberitahu kelemahannya.

14.  Makam Surangganti
Merupakan salah satu pusat kerajaan Belambangan yang dulu bernama Kuthabedah.Terdapat rumah tua yang merupakan areal pertempuran antara Wong Agung Wilis dengan Belanda.Pada 1767-1768 Wong Agung Wilis tertangkap dan di buang ke pulau Eden (Seribu) namun bisa lolos pada tahun 1778 pergi ke kerajaan Mangwi (Bali) dan Wong Agung wilis meninggal 1780 dimakamkan dipantai Seseh.Dan lateng pula dimakamkan Surangganti yang muncul sebagai pejuang belambangan,danmakamnya sepanjang hampir 2 meter.

15.                                Umpak Songo
Merupakan Batu persegi yang jumlahnya ada sembilan dan merupakan dasar bangunan kedaton Blambangan, bukti otentik terdapat penemuan keramik 1250M (DinastiSing),1350(DinastiYan) dan 1525M (Dinasti Ming).

16.                                Siti hinggil
Siti(tanah) dan Hinggi(tinggi) merupakan tempat pengintaian pada masa kerajaan Blambangan berkedudukan di Ulu pang-pang.

17.  Bale Kambang
Berada didesa Sukosari yang mana pada masa Kerajaan Belambangan, wilayah tersebut dibagi menjadi tiga yakni; Alas Purwo (sanggar Pamujan) , Lo Pang-pang (Ibukota Blambang) dan Gunung Srawet (Tempat suplay makanan).

18.  Makam Wong Agung Wilis

Makam Wong Agung Wilis terletak di Pantai Seseh Bali. Menurut masyarakat Bali, karena masih keturunan Raja maka makam Wong Agung Wilis dikeramatkan dan dianggap sebagai salah satu Wali tujuh yang ada di Pulau Bali.